Indonesia kaya akan kekayaan alam flora dan fauna. Sebagian besar masyarakat adalah petani dan peternak. Jika kita berbicara tentang peternakan, banyak ragam peternakan yang ada misalnya peternakan sapi, kambing, dan ikan. Banyak orang memilih membudidayakan ikan karena lebih muda. Ada juga sebagian besar orang yang senang membudidayakan belut. Belut dapat diolah menjadi aneka hidangan yang banyak digemari. Tidaklah mengherankan jika permintaan pasar akan belut selalu meningkat dari tahun ke tahun. Permintaan bahkan belum sesuai dengan ketersediaan belut dari beberapa peternakan.
Apa yang dapat anda dapatkan dari informasi diatas? Peluang anda untuk mengembangkan belut masih terbuka dan tentu lebih menguntungkan karena saingan anda hanya sedikit. Banyak orang kemudian mencari tahu cara budidaya belut dalam drum. Mungkin sebagian dari kita tidak mengetahui bahwa banyak orang kini mempunyai cara ternak belut yang sangat unik yaitu degan menggunakan drum. Sebenarnya cara budidaya ini sudah dilakukan dalam waktu yang lama dan hasilnya juga sangat menggembirakan. Anda pastinya banyak yang penasaran untuk mengetahui bagaimana teknik budidaya belut dengan menggunakan drum. Dalam artikel ini, anda akan dapat melihat dan belajar beberapa teknik mengembangkan belut dengan drum.
Pertama, anda harus melapisi bagian bawah kolam dengan jerami setebal 50cm saja.
Kedua, setelah jerami anda sebaiknya menyiramkan 1 liter mikroorganisme stater
Ketiga, anda dapat melanjutkan dengan kompos setinggi 5 cm.
Keempat, bagian paling atas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang dapat dicampur dengan pupuk TSP kurang lebih 5 kg.
Apa yang dapat anda dapatkan dari informasi diatas? Peluang anda untuk mengembangkan belut masih terbuka dan tentu lebih menguntungkan karena saingan anda hanya sedikit. Banyak orang kemudian mencari tahu cara budidaya belut dalam drum. Mungkin sebagian dari kita tidak mengetahui bahwa banyak orang kini mempunyai cara ternak belut yang sangat unik yaitu degan menggunakan drum. Sebenarnya cara budidaya ini sudah dilakukan dalam waktu yang lama dan hasilnya juga sangat menggembirakan. Anda pastinya banyak yang penasaran untuk mengetahui bagaimana teknik budidaya belut dengan menggunakan drum. Dalam artikel ini, anda akan dapat melihat dan belajar beberapa teknik mengembangkan belut dengan drum.
Beternak Belut di Tong
Teknik beternak belut di tong ini banyak dipilih karena sangat menguntungkan. Anda dapat menghemat uang anda karena anda dapat menemukan tong dengan mudah dan harganya relative lebih murah dibandingkan jika kita membuat kolam semen untuk beternak belut. Cara beternak belut ini tidak terlalu sulit baik anda yang menggunakan drum maupun anda yang menggunakan kolam. Anda hanya harus membaca beberapa tips berikut agar anda semakin dapat mengelola peternakan belut anda dengan baik. Sebenarnya teknik yang digunakan antara memelihara belut di drum dan di kolam adalah salam. Yang berbeda adalah tempatnya saja. Anda harus mengetahui bahwa belut akan mudah untuk berkembang jika tempatnya cocok. Oleh karena itu tempat untuk mengembangkan belut haruslah menjadi prioritas yang pertama dan utama. Ada banyak jenis tong yang dapat kita temukan dan media yang digunakan haruslah yang baik seperti lumpur kering, pupuk TSP, jerami padi, kompos, dan mikroorganisme. Lalu bagaimana cara mengatur kolam drum anda tersebut?Cara Atur Media dalam Kolam Drum
Ada banyak ragam jenis belut salah satu yang paling digemari oleh banyak orang adalah belut parung. Belut ini mendapatkan permintaan yang jumlahnya sangat besar dari pasaran. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak orang kemudian mencoba mengembangkan belut ini dibandingkan jenis belut yang lain. Bagaimana cara memelihara dan mengatur drum untuk tempat tinggal dan berkembang biak belut tersebut. Berikut ini adalah beberapa tipsnya:Pertama, anda harus melapisi bagian bawah kolam dengan jerami setebal 50cm saja.
Kedua, setelah jerami anda sebaiknya menyiramkan 1 liter mikroorganisme stater
Ketiga, anda dapat melanjutkan dengan kompos setinggi 5 cm.
Keempat, bagian paling atas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang dapat dicampur dengan pupuk TSP kurang lebih 5 kg.
0 comments:
Posting Komentar