Cara Budidaya Ikan Gurame

Cara Budidaya Ikan Gurame - Ikan gurame adalah ikan yang disukai oleh kalangan menengah ke atas untuk makanan sehari-hari maupun untuk menu makanan untuk menjamu makan tamu tamunya, ikan digemari semua orang karena tekstur daging ikannya yang buket/padet dan kenyal dan mempunyai rasa yang gurih. ikan ini adalah ikan yang masa pertumbuhannya lumayan agak lambat, dan banyak di sekitar tempat tinggal saya memelihara ikan gurame hanya sekedar untuk hobi atau hiburan di kala waktu senggang, jarang lho yang melimpahkan penghasilan utamanya di budidaya ikan gurame. sebenarnya usaha untuk budidaya ikan gurame ini sangat bagus sekali lho prospek kedepannya, karena khususnya di daerah-daerah masih jarang yang berbisnis budidaya ikan gurame. di sini saya akan membahas bagaimana cara budidaya ikan gurame, saya mengambil beberapa referensi dari beberapa blog/website yang mengulas tentang bagaimana proses pembenihan ikan gurame, salah satu referensi dari blog 1001budidaya.com.


Cara Budidaya Ikan Gurame

Tahap Usaha pembenihan ikan gurame ini yaitu pemeliharaan induk pemijahan, penetasan telur ikan gurame, serta perawatan larva sampai berukuran sebesar biji oyong. Larva berumur 12-30 hari ini selanjutnya nantinya akan dirawat sampai bobotnya mencapai ukuran 10 – 15 g/ekor (umur 4 bulan). Benih sebesar ini sudah siap untuk didederkan. Namun, ada juga lho yang menjual telur untuk ditetaskan.

Pemilihan Induk Gurame

Ciri induk jantan yang dipilih/seleksi adalah dengan adanya benjolan di kepala pada bagian atas, rahang bawah yang tebal serta tak adanya bintik di kelopak sirip dada. Warna tubuhnya memerah berbintik hitam terang dengan perut membentuk sudut tumpul. Sedangkan pada induk betina yang siap pijah ditandai dengan bentuk kepala bagian atas datar, rahang bawah tipis serta dan adanya bintik hitam pada kelopak sirip dada. Warna tubuhnya lebih terang ketimbang induk jantan dan bentuk perutnya besar bulat.

Ciri lainnya adalah kelamin induk betina nantinya akan mengeluarkan telur berwarna putih jika perut ditekan ke arah kelamin. Sedangkan induk jantan yang sudah matang nantinya akan mengeluarkan sperma berwarna putih. Nah, Cara mudah menentukan kematangan gonad induk jantan adalah dengan melihat tingkah lakunya yang selalu berdampingan bersama dengan induk betina dan mulai membuat sarang dari rumput kering. Nah, Sementara itu, kematangan gonad betina dapat anda lihat dari perut yang membesar dan terasa lunak saat anda raba.

Pemijahan Ikan Gurame

Induk yang sudah matang gonad sudah siap untuk ditebarkan di kolam pemijahan. Kolam pemijahan adalah kolam khusus yang ukuran minimumnya 20 m2 dan maksimum 1.000 m2, dengan kedalaman 1-1,5 m. Kualitas air kolam pemijahan yang baik bersuhu 25 – 30 C, nilai pH 6,5 – 8,0, laju penggantian air 10-15% per hari, dan ketinggian air pada kolam 40 – 60 cm.

Di dalam kolam wajib dipasang bahan sarang dan sosog. Sosog sebagai tempat sarang telur diletakkan 25-30 cm dari permukaan air kolam, sementara bahan sarang dapat diletakkan di permukaan air atau di kedalaman 5-10 cm dari permukaan air.

Pemindahan induk dari kolam pemeliharaan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan media baskom. Perpindahan dengan cara ini nantinya akan meminimalkan risiko stress pada ikan. Dan Sebaiknya, induk diletakkan di dekat pintu pemasukan air, karena pada bagian tersebut oksigen yang terlarut di dalamnya masih sangat tinggi. Padat tebar induk adalah 1 ekor ikan untuk 5 m2 kolam, dengan perbandingan jumlah jantan : betina adalah 1 : 3.

Proses pemijahan biasanya nantinya akan berlangsung selama 1 minggu setelah induk gurame berada di dalam kolam pemijahan. Keberhasilan pemijahan dapat anda amati dengan melihat permukaan air kolam. Jika tercium bau amis yang diikuti dengan munculnya banyak minyak di permukaan air, berarti telah terjadi proses pemijahan.

Setelah pemijahan selesai. Pengambilan sarang dilakukan secara hati-hati dengan cara memegang sisi luar bagian paling bawah sarang.

Penetasan Telur Gurame

Sarang yang telah diangkat dari kolam pemijahan dimasukkan ke dalam ember yang berisi air dan campuran Metheline Blue. Telur yang bagus/hidup biasanya berwarna kuning cerah atau bening transparan, sedangkan telur yang gagal/mati menetas berwarna putih suram dan tak transparan. Telur-telur yang mati harus disingkirkan supaya tak menular ke telur yang sehat.

Selanjutnya sarang dalam ember tersebut dibawa ke tempat penetasan. Telur nantinya akan menetas dalam waktu 41 jam. Tempat penetasan sebaiknya berada di lingkungan tenang, karena telur tak akan menetas jika sering kaget.

Dahulu banyak petani/peternak yang menetaskan telur gurame di kolam penetasan yang sekaligus juga adalah kolam pemijahan. Telur-telur yang telah dibuahi induk jantan nantinya akan dijaga oleh induk betina sampai menetas. Gerakan induk betina di sekitar sarang akan menyebabkan bertambahnya oksigen terlarut di dalam air, dan akan menghidupkan telur-telur yang dijaganya. Telur nantinya akan menetas menjadi larva pada hari ke 11 – 12.

Pemeliharaan Benih / Penebaran Benih Ikan Gurame

Benih yang sudah berukuran 0,5 g/ekor sudah dapat dipelihara dalam happa yang dipasang pada bak atau kolam pemeliharaan benih. Teknologi pemeliharaan dengan menggunakan happa adalah teknik untuk memacu pertumbuhan gurame sejak dini. Pemeliharaan dengan happa ini nantinya akan menghasikan benih yang bongsor dan sehat tentunya.

Happa dibuat dengan cara mengikat kain halus pada tonggak bambu yang ditancapkan ke dasar kolam ikan. Jumlah tonggak bambu yang dibutuhkan minimal 4 buah. Jika ukuran happa cukup besar, di bagian sisi terpanjang happa perlu ditambah lagi 2 tonggak untuk menahan happa agar tak jatuh. Atur posisi happa agar terendam 2/3 bagian dalam air kolam.

Benih ditebar pada pagi atau sore hari dengan padat penebaran 75-100 ekor/m2. Selama pemeliharaan, benih diberi pakan seperti pelet halus 3 kali sehari dengan dosis 10% dari bobot tubuh per hari. Setelah dipelihara selama 3 – 4 bulan di dalam happa, benih dapat ditebar di dalam kolam pendederan.

Pakan Setelah Penetasan

Pemberian pakan dapat dimulai setelah larva dipindahkan. Pakan berupa cacing rambut (Tubifex sp.), Daphnia sp., Moina sp., atau pakan alami lainnya yang sesuai ukurannya. Benih gurame dapat dipelihara di akuarium, bak kayu yang dilapisi plastik, bak tembok atau ditebar langsung ke kolam pendederan. Pemeliharaan benih pada wadah terkontrol harus dilengkapi dengan aerasi untuk suplai oksigen dan terhindar dari kontak langsung dengan hujan. Pakan awal berupa cacing rambut, Daphnia sp., Moina sp., atau sumber protein hewani lainnya. Bahan-bahan nabati dapat mulai diberikan setelah larva berumur 36-40 hari. Sedangkan pakan buatan (pelet) dapat diberikan dengan menyesuaikan bukaan mulut ikan. Lama pemeliharaan dan benih yang dihasilkan antara lain: Benih berumur 40 hari dapat mencapai ukuran 1-2 cm (setara ukuran kuku). Benih berumur 80 hari dapat mencapai ukuran 2-4 cm (setara ukuran jempol). Benih berumur 120 hari dapat mencapai ukuran 4-6 cm (setara ukuran silet). Dan benih berumur 160 hari dapat mencapai ukuran 6-8 cm (setara ukuran korek di masyarakat).

Demikianlah artikel tentang budidaya ikan gurameh, Semoga bermanfaat

Cara Budidaya Ikan Gurame Rating: 4.5 Diposkan Oleh: daryl farahi

0 comments:

Posting Komentar